Air Mata

“No more tears”. Itulah kata-kata yang selalu kutanamkan di diriku, walau baru berjalan seminggu. Dan dalam kurun seminggu itu, kata-kata ini ampuh mencegah uraian air mata. Tapi hari ini, kata-kata itu tak sanggup lagi menahannya, dan akupun kembali menangis.

Mungkin orang-orang menganggapku cengeng. Dan anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Seringkali aku menangis, karena dengan cara ini bisa membuat hatiku lega. Mungkin orang-orang menganggap air mata simbol kelemahan, tapi bagiku tidak. Air matalah yang membuat aku tetap kuat..

Hari ini.. kembali aku disadarkan, disadarkan oleh kenyataan. Kenyataan seperti menamparku, membuatku terbangun dari mimpi-impi yang terlalu indah. Tamparan itu membuatku sadar, kalau aku hidup di dunia nyata dengan segala keterbatasan dan kelemahanku. Aku tidak boleh terlalu terbuai dalam mimpi-mimpi indahku..

Mungkin kenyataan tak seindah apa yang aku inginkan. Lalu pantaskah aku sedih, menangisi impianku yang tidak bisa kuraih? Tidak... itulah jawabannya. Seharusnya aku bersyukur dengan apa yang kudapatkan.. karena mungkin di luar sana orang lain tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan. Mungkin kehidupan yang kujalani, adalah impian yang tidak bisa mereka raih. Jadi apa yang kudapat, itulah yang terbaik bagiku. Bersyukur, itulah seharusnya yang kulakukan... Dan air mata ini bukan lagi air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar