Kamu dan Dia

Pernahkan kamu berasa berada di posisinya. Saat dia benar-benar menginginkanmu, kamu memandangnya dengan setengah hati. Saat dia benar-benar membutuhkanmu, kamu tak berada sepenuhnya untuknya.

Mungkin kamu memang pernah berada di posisinya. Tapi kamu seakan lupa bagaimana rasanya berada di posisi itu. Betapa hampa dan sakitnya. Betapa besar kamu mengharapkan kehadirannya.

Memang kamu tak sepenuhnya salah. Karena mungkin kamu telah lebih dulu terluka. Tapi kamu juga tak sepenuhnya benar. Saat dia mulai merasakan kehadiranmu, kamu balik meninggalkannya.

Entahlah.. aku bingung dan tak akan berpihak kepada kamu ataupun dia...

Birthday

November. It's my month.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, november bulan yang ditunggu-tunggu. Akan ada banyak kejutan dan doa. Begitu juga dengan tahun ini. Begitu banyak doa yang diperuntukkan padaku. Thanks for all of my friends. Kalian semua begitu perhatian.

Tapi.. tahun ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Birthday without suprise.
Birthday without rose.
And birthday without gift. :(

Jalan Hidup

Perjalanan hidup memang sulit ditebak. Kita tidak bisa menghapus apa yang terjadi kemaren, dan kita juga tidak bisa melukiskan apa yang akan terjadi esok. Yang kita mampu hanyalah berusaha.. dan berdoa.

Tak pernah kuberfikir akan menemui jalan hidup seperti ini. Jauh dari perkiraanku dulu. Dulu aku orang yang kaku, serius, dan menjalani hidup penuh dengan logika. Setiap hal harus punya alasan.

Tak pernah kuberfikir akan mencintai seseorang sebesar ini. Entah apa yang telah merasuki diriku, sehingga jalan hidupku benar-benar berubah saat mengenalnya. Aku menjadi seseorang yang lebih fleksibel, sering larut dalam perasaan, dan logika mungkin sering terkesampingkan.

Tapi aku merasa nyaman dengan semua ini. Merasa nyaman dengan perubahan yang ada, dan apa yang kujalani sekarang. Aku tidak harus lagi mencari alasan untuk semua yang kualami, karena tidak semua hal harus mempunyai alasan, termasuk cinta...
Ya, cinta yang telah mengubahku...

cinta & sayang

Aku ingin mengepakkan sayap-sayapku. Perlahan namun pasti. Sakit memang, sayapku masih rapuh, tak kuat menahan terpaan angin. Tapi aku tak akan berhenti, sampai aku bisa terbang menggapai impian.

Aku ingin berlari mengejar anganku. Pedih memang, saat kuterjatuh karena kerikil-kerikil yang menghadang. Tapi ku tak kan menyerah, karena anganku sudah terlalu lama menunggu.

Aku memang perempuan lemah, tapi aku kuat karena cinta. Aku memang orang yang rapuh, tapi aku tegar karena sayang. Selama cinta dan kasih sayang itu masih ada, aku akan tetap berjuang.

Depok, 1 September 2010

Bimbang

Kata-kata itu membuat dunia seakan runtuh, semuanya gelap, perlahan tak ada surara, sunyi, hampa.

Dada terasa sesak, debaran jantung semakin cepat, hati berkecamuk menahan tanya. Mulut terkatup tak mampu berucap, tangan beku tak bisa memberi isyarat.

Semuanya begitu tiba-tiba. Bermimpi seperti inipun ku tak bisa. Haruskah aku sedih atau bahagia? Pikiranku tak bisa lagi mencerna.

Depok, 31 Agustus 2010

hilang..

Aku ingin kembali ke masa-masa itu. Bukan karena aku tak mensyukuri keadaan ini, tapi kerinduan hati ingin merasakannya kembali.

Aku ingin merasakan saat-saat itu, bukan karena aku tak puas dengan apa yang kumiliki, tapi jiwa ini sangat haus akan semangat itu.

Hati ini begitu rindu, jiwa ini begitu kering, angan tak mampu lagi mencipta mimpi, rasa tak mampu lagi mengusir sepi.

Aku tak ingin hanya diam, terpana dengan apa yang kumiliki. Kemana mimpi-mimpi itu? Dimana semangat itu.

Tertatih aku mencari. Mengumpulkan serpihan yang terkoyak. Kucoba menyusunnya kembali, tapi.. semangat itu hilang tanpa aku sempat menyelesaikannya. Dan aku kembali terjatuh, sebelum sempat membingkainya.

Depok, 30 Agustus 2010

Kamu ada... tapi tak ada..

"Banyak orang bisa bicara, tapi hanya sedikit yang bisa jadi pendengar"

Kita, seringkali berbicara pada seseorang. Seakan-akan kita yang tau segalanya. Kita yang benar, kita yang lebih pintar dan dia adalah orang yang terpojokkan.

Dengan angkuhnya menghujat dia salah, penakut, manja, dan entah kata-kata negatif apalagi yang keluar dari mulut ini. Tapi pernahkah kita berusaha untuk mendengar sedikit saja kata hatinya? Pernahkah mencoba untuk mengerti keadaannya? Pernahkah merasa berada diposisinya?

Mereka berbicara bukan ingin dihujat. Mereka bercerita bukan ingin disalahkan. Mereka menangis bukan ingin dipojokkan..

Mereka berbicara karena ingin didengar, bukan dihujat. Mereka bercerita karena ingin dipahami, bukan disalahkan. Mereka berbicara karena ingin dimengerti, bukan dipojokkan.

Ketika dia bilang "tidak bisa berenang", jangan hujat dia sebagai "penakut". Dia hanya butuh dorongan dan semangat agar dia mau memulai. Temani dia, karena dia butuh teman untuk bisa melakukannya. Mungkin bagimu berenang adalah hal yang kecil, tapi baginya mungkin itu menyangkut hidup dan mati. Bimbing dia, posisikan dirimu seperti dirinya, tuntun dia sampai dia terbiasa.. dan jangan salahkan dia atas kesalahan yang dilakukannya, karena dia masih mencoba...

Dia tidak hanya butuh ragamu berada disampingnya. Dia juga butuh jiwamu. Terkadang kamu selalu ada di dekatnya.. tetapi kamu sebenarnya tidak ada.. Karena kamu tak pernah berusaha mendengarkannya...

Sifat Manusia

Tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Kadang kita harus bersabar.Karena apa yang kita inginkan itu seringkali tertunda…

Kata-kata itu selalu teringat, saat kita belum bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan ternyata ketika secercah harapan untuk mendapatkannya tlah kembali hadir, keinginan untuk memilikinya tlah terlanjur pudar.

Entahlah… Mungkin itu memang sifat manusia, semuanya ingin didapatkan. Namun terkadang setelah mendapatkannya, mereka menyia-nyiakan begitu saja. Dan setelah kehilangan, mereka berusaha kembali untuk mendapatkan lagi, seolah-olah apa yang mereka inginkan itu bisa didapat dan dibuang begitu saja.

Kalau yang diinginkan itu hanyalah sebuah barang yang bisa dibeli dengan uang, tidaklah begitu masalah. Tetapi kalau yang diinginkan itu adalah sebuah perasaan dari seorang anak manusia, ini akan menjadi suatu masalah yang besar.

Terkadang seringkali… seseorang dengan mudahnya menyakiti perasaan orang lain. Seolah-olah dia tidak memiliki perasaan. Padahal dia tahu, perbuatannya itu dapat membuat seseorang yang awalnya baik bak malaikat, menjadi jahat bak setan yang baru dibangunkan. Labih parahnya lagi, dia memiliki suatu kebanggan ketika dia telah berhasil membuat seseorang menjadi begitu menderita karena perbuatannya itu. Ia merasa telah berhasil memegang kendali. Aku bingung…bingung…. Kenapa masih ada saja orang yang seperti itu, dan lebih berbahaya lagi…. Karena dia adalah seorang wanita….. wanita….

Biasanya wanita memiliki perasaan yang halus. Gampang tersakiti sehingga mereka tidak mau menyakiti. Tetapi kenapa bisa ada wanita yang menjelma menjadi makhluk yang suka mempermainkan perasaan orang lain…

Depok, 7 September 2006

dia...

Dia sangat mencintaiku. Setidaknya itulah yang kurasakan. Tatapan matanya, tingkah lakunya, semuanya memancarkan pesona cinta. Tak terasa, hampir 20 bulan sejak kami pertama kali bertemu, pesona itu tak pernah pudar darimatanya. Banyak hal yang kami alami, tapi dia tetap bertahan bersamaku. Walau awalnya aku tak berani memberikan harapan yang besar untuknya, tapi kini semua harapanku ada bersamanya.

Selama 20 bulan kami saling mengenal, begitu banyak rintangan yang kami temui. Mungkin.. setelah sekian lama kenal, dia baru menyadari bahwa aku tak seperti yang dibayangkan. Mungkin sangat jauh dari yang diharapkan. Tapi dia tetap mau menerimaku apa adanya. Setidaknya itu yang kurasakan sampai saat ini. Dia sangat sabar menghadapiku yang terlalu banyak permintaan. Bahkan dia hampir tidak pernah mengeluh atas sikap-sikapku, dia begitu sabar. Dengan kesabaran dan ketabahannya itu, satu per satu rintangan yang kami temui bisa teratasi.

Dia selalu ada untukku. Setidaknya itulah yang terjadi sampai saat ini. Kapanpun aku minta, dia berusaha untuk bisa ada disampingku. Mungkin dia tak mengenal kata letih atau lelah untuk selalu berada disampingku. Terimakasih sayangku.. Semoga kesabaranmu, ketabahanmu, dan keberadaanmu selalu tetap ada untukku

Air Mata

“No more tears”. Itulah kata-kata yang selalu kutanamkan di diriku, walau baru berjalan seminggu. Dan dalam kurun seminggu itu, kata-kata ini ampuh mencegah uraian air mata. Tapi hari ini, kata-kata itu tak sanggup lagi menahannya, dan akupun kembali menangis.

Mungkin orang-orang menganggapku cengeng. Dan anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Seringkali aku menangis, karena dengan cara ini bisa membuat hatiku lega. Mungkin orang-orang menganggap air mata simbol kelemahan, tapi bagiku tidak. Air matalah yang membuat aku tetap kuat..

Hari ini.. kembali aku disadarkan, disadarkan oleh kenyataan. Kenyataan seperti menamparku, membuatku terbangun dari mimpi-impi yang terlalu indah. Tamparan itu membuatku sadar, kalau aku hidup di dunia nyata dengan segala keterbatasan dan kelemahanku. Aku tidak boleh terlalu terbuai dalam mimpi-mimpi indahku..

Mungkin kenyataan tak seindah apa yang aku inginkan. Lalu pantaskah aku sedih, menangisi impianku yang tidak bisa kuraih? Tidak... itulah jawabannya. Seharusnya aku bersyukur dengan apa yang kudapatkan.. karena mungkin di luar sana orang lain tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan. Mungkin kehidupan yang kujalani, adalah impian yang tidak bisa mereka raih. Jadi apa yang kudapat, itulah yang terbaik bagiku. Bersyukur, itulah seharusnya yang kulakukan... Dan air mata ini bukan lagi air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan..



Pilihan...

"Hidup adalah memilih"

Kata-kata itu yang sering terngiang ketika diri ini dihadapkan pada beberapa pilihan. Ketika harus memilih untuk melanjutkan cita-cita yang tertunda atau terus melanjutkan karier yang baru saja dirintis.
Ketika harus memilih mengambil kesempatan yang ada untuk menuntut ilmu di negeri orang atau tetap berada di Indonesia.
Ketika harus memilih untuk menggapai kebahagiaan pribadi atau membahagiakan orang-orang yang disayangi..

Tapi aku bersyukur… karena Allah Yang Maha Berkehendak… masih memberikan pilihan-pilihan itu.. Pilihan hidup yang begitu indah.. Terimakasih Ya Allah….


Kalimat-kalimat pembuka note ini memang terasa agak berat, tetapi itulah yang sering kita alami. Dihadapkan pada beberapa pilihan, yang sama-sama ingin kita ambil.. “Bingung..”, kata-kata itu yang sering terlontar dari mulut, ketika pilihan-pilihan itu muncul. “Mau ambil yang mana? Yang ini bagus …, yang itu bagus.. Bingung.. bingung..”
Tapi namanya juga pilihan.., ya harus diambil salah satu, bukan dua-duanya.

Dan.. baru saja aku dihadapkan pada dua pilihan.. yang sama-sama aku inginkan dari dulu. Dan… aku juga sudah menjatuhkan pilihan, yaitu tetap tinggal disini.. melanjutkan apa yang telah kurintis.. Mungkin sebagian orang menyayangkan pilihan ku ini.. tetapi apa yang telah kupilih.. itulah yang terbaik bagiku saat ini.

Aku akan tetap disini. Bersama orang-orang yang kusayangi. Aku blom bisa meninggalkan mereka dalam kondisi seperti ini, saat mereka masih sangat membutuhkanku. Mungkin kesempatan tidak datang dua kali, berarti sangatlah sulit aku mendapatkan kesempatan emas seperti pilihan yang lainnya… Tetapi sangatlah mungkin juga aku juga tidak mempunyai kesempatan lagi untuk membahagiakan orang-orang yang ada disekitarku..dan aku tidak ingin menyia-nyaiakan kesempatan ini.

Inilah alasanku kenapa aku tetap memilih disini. Aku mohon maaf telah membuat kecewa beberapa pihak. Tapi dalam hidup, kita harus memilih. Karena bagiku, hidup bukanlah pilihan, tetapi hidup adalah memilih…

Cinta...

Dulu... aku tak peduli apa itu cinta.. Karena kumerasa hidupku cukup sempurna, walau tanpa kehadiran cinta... Begitu banyak orang yang menyayangiku, mencintaiku.. peduli terhadapku.. sehingga kumerasa tidak butuh lagi adanya kehadiran cinta dari seorang kekasih...

Ketika cinta itu hadir, kuberuaha menepisnya. Bagaikan duri yang siap menusuk dagingku, aku berusaha untuk menghindarinya. Karena ku takut terluka karena cinta itu...  Tapi ternyata tidak semudah yang kubayangkan.. Cinta itu terlalu kuat memasukiku.. Bahkan ku tak bisa menepisnya...

Kini... cinta itu telah menjadi bagian hari-hariku.. Tak lagi menjadi duri yang akan menusukku, tapi telah menjadi darah yang mengalir dalam tubuhku...