Jalan Hidup

Perjalanan hidup memang sulit ditebak. Kita tidak bisa menghapus apa yang terjadi kemaren, dan kita juga tidak bisa melukiskan apa yang akan terjadi esok. Yang kita mampu hanyalah berusaha.. dan berdoa.

Tak pernah kuberfikir akan menemui jalan hidup seperti ini. Jauh dari perkiraanku dulu. Dulu aku orang yang kaku, serius, dan menjalani hidup penuh dengan logika. Setiap hal harus punya alasan.

Tak pernah kuberfikir akan mencintai seseorang sebesar ini. Entah apa yang telah merasuki diriku, sehingga jalan hidupku benar-benar berubah saat mengenalnya. Aku menjadi seseorang yang lebih fleksibel, sering larut dalam perasaan, dan logika mungkin sering terkesampingkan.

Tapi aku merasa nyaman dengan semua ini. Merasa nyaman dengan perubahan yang ada, dan apa yang kujalani sekarang. Aku tidak harus lagi mencari alasan untuk semua yang kualami, karena tidak semua hal harus mempunyai alasan, termasuk cinta...
Ya, cinta yang telah mengubahku...

cinta & sayang

Aku ingin mengepakkan sayap-sayapku. Perlahan namun pasti. Sakit memang, sayapku masih rapuh, tak kuat menahan terpaan angin. Tapi aku tak akan berhenti, sampai aku bisa terbang menggapai impian.

Aku ingin berlari mengejar anganku. Pedih memang, saat kuterjatuh karena kerikil-kerikil yang menghadang. Tapi ku tak kan menyerah, karena anganku sudah terlalu lama menunggu.

Aku memang perempuan lemah, tapi aku kuat karena cinta. Aku memang orang yang rapuh, tapi aku tegar karena sayang. Selama cinta dan kasih sayang itu masih ada, aku akan tetap berjuang.

Depok, 1 September 2010

Bimbang

Kata-kata itu membuat dunia seakan runtuh, semuanya gelap, perlahan tak ada surara, sunyi, hampa.

Dada terasa sesak, debaran jantung semakin cepat, hati berkecamuk menahan tanya. Mulut terkatup tak mampu berucap, tangan beku tak bisa memberi isyarat.

Semuanya begitu tiba-tiba. Bermimpi seperti inipun ku tak bisa. Haruskah aku sedih atau bahagia? Pikiranku tak bisa lagi mencerna.

Depok, 31 Agustus 2010

hilang..

Aku ingin kembali ke masa-masa itu. Bukan karena aku tak mensyukuri keadaan ini, tapi kerinduan hati ingin merasakannya kembali.

Aku ingin merasakan saat-saat itu, bukan karena aku tak puas dengan apa yang kumiliki, tapi jiwa ini sangat haus akan semangat itu.

Hati ini begitu rindu, jiwa ini begitu kering, angan tak mampu lagi mencipta mimpi, rasa tak mampu lagi mengusir sepi.

Aku tak ingin hanya diam, terpana dengan apa yang kumiliki. Kemana mimpi-mimpi itu? Dimana semangat itu.

Tertatih aku mencari. Mengumpulkan serpihan yang terkoyak. Kucoba menyusunnya kembali, tapi.. semangat itu hilang tanpa aku sempat menyelesaikannya. Dan aku kembali terjatuh, sebelum sempat membingkainya.

Depok, 30 Agustus 2010