Sifat Manusia

Tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Kadang kita harus bersabar.Karena apa yang kita inginkan itu seringkali tertunda…

Kata-kata itu selalu teringat, saat kita belum bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan ternyata ketika secercah harapan untuk mendapatkannya tlah kembali hadir, keinginan untuk memilikinya tlah terlanjur pudar.

Entahlah… Mungkin itu memang sifat manusia, semuanya ingin didapatkan. Namun terkadang setelah mendapatkannya, mereka menyia-nyiakan begitu saja. Dan setelah kehilangan, mereka berusaha kembali untuk mendapatkan lagi, seolah-olah apa yang mereka inginkan itu bisa didapat dan dibuang begitu saja.

Kalau yang diinginkan itu hanyalah sebuah barang yang bisa dibeli dengan uang, tidaklah begitu masalah. Tetapi kalau yang diinginkan itu adalah sebuah perasaan dari seorang anak manusia, ini akan menjadi suatu masalah yang besar.

Terkadang seringkali… seseorang dengan mudahnya menyakiti perasaan orang lain. Seolah-olah dia tidak memiliki perasaan. Padahal dia tahu, perbuatannya itu dapat membuat seseorang yang awalnya baik bak malaikat, menjadi jahat bak setan yang baru dibangunkan. Labih parahnya lagi, dia memiliki suatu kebanggan ketika dia telah berhasil membuat seseorang menjadi begitu menderita karena perbuatannya itu. Ia merasa telah berhasil memegang kendali. Aku bingung…bingung…. Kenapa masih ada saja orang yang seperti itu, dan lebih berbahaya lagi…. Karena dia adalah seorang wanita….. wanita….

Biasanya wanita memiliki perasaan yang halus. Gampang tersakiti sehingga mereka tidak mau menyakiti. Tetapi kenapa bisa ada wanita yang menjelma menjadi makhluk yang suka mempermainkan perasaan orang lain…

Depok, 7 September 2006

dia...

Dia sangat mencintaiku. Setidaknya itulah yang kurasakan. Tatapan matanya, tingkah lakunya, semuanya memancarkan pesona cinta. Tak terasa, hampir 20 bulan sejak kami pertama kali bertemu, pesona itu tak pernah pudar darimatanya. Banyak hal yang kami alami, tapi dia tetap bertahan bersamaku. Walau awalnya aku tak berani memberikan harapan yang besar untuknya, tapi kini semua harapanku ada bersamanya.

Selama 20 bulan kami saling mengenal, begitu banyak rintangan yang kami temui. Mungkin.. setelah sekian lama kenal, dia baru menyadari bahwa aku tak seperti yang dibayangkan. Mungkin sangat jauh dari yang diharapkan. Tapi dia tetap mau menerimaku apa adanya. Setidaknya itu yang kurasakan sampai saat ini. Dia sangat sabar menghadapiku yang terlalu banyak permintaan. Bahkan dia hampir tidak pernah mengeluh atas sikap-sikapku, dia begitu sabar. Dengan kesabaran dan ketabahannya itu, satu per satu rintangan yang kami temui bisa teratasi.

Dia selalu ada untukku. Setidaknya itulah yang terjadi sampai saat ini. Kapanpun aku minta, dia berusaha untuk bisa ada disampingku. Mungkin dia tak mengenal kata letih atau lelah untuk selalu berada disampingku. Terimakasih sayangku.. Semoga kesabaranmu, ketabahanmu, dan keberadaanmu selalu tetap ada untukku

Air Mata

“No more tears”. Itulah kata-kata yang selalu kutanamkan di diriku, walau baru berjalan seminggu. Dan dalam kurun seminggu itu, kata-kata ini ampuh mencegah uraian air mata. Tapi hari ini, kata-kata itu tak sanggup lagi menahannya, dan akupun kembali menangis.

Mungkin orang-orang menganggapku cengeng. Dan anggapan itu tidak sepenuhnya salah. Seringkali aku menangis, karena dengan cara ini bisa membuat hatiku lega. Mungkin orang-orang menganggap air mata simbol kelemahan, tapi bagiku tidak. Air matalah yang membuat aku tetap kuat..

Hari ini.. kembali aku disadarkan, disadarkan oleh kenyataan. Kenyataan seperti menamparku, membuatku terbangun dari mimpi-impi yang terlalu indah. Tamparan itu membuatku sadar, kalau aku hidup di dunia nyata dengan segala keterbatasan dan kelemahanku. Aku tidak boleh terlalu terbuai dalam mimpi-mimpi indahku..

Mungkin kenyataan tak seindah apa yang aku inginkan. Lalu pantaskah aku sedih, menangisi impianku yang tidak bisa kuraih? Tidak... itulah jawabannya. Seharusnya aku bersyukur dengan apa yang kudapatkan.. karena mungkin di luar sana orang lain tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan. Mungkin kehidupan yang kujalani, adalah impian yang tidak bisa mereka raih. Jadi apa yang kudapat, itulah yang terbaik bagiku. Bersyukur, itulah seharusnya yang kulakukan... Dan air mata ini bukan lagi air mata kesedihan, tapi air mata kebahagiaan..



Pilihan...

"Hidup adalah memilih"

Kata-kata itu yang sering terngiang ketika diri ini dihadapkan pada beberapa pilihan. Ketika harus memilih untuk melanjutkan cita-cita yang tertunda atau terus melanjutkan karier yang baru saja dirintis.
Ketika harus memilih mengambil kesempatan yang ada untuk menuntut ilmu di negeri orang atau tetap berada di Indonesia.
Ketika harus memilih untuk menggapai kebahagiaan pribadi atau membahagiakan orang-orang yang disayangi..

Tapi aku bersyukur… karena Allah Yang Maha Berkehendak… masih memberikan pilihan-pilihan itu.. Pilihan hidup yang begitu indah.. Terimakasih Ya Allah….


Kalimat-kalimat pembuka note ini memang terasa agak berat, tetapi itulah yang sering kita alami. Dihadapkan pada beberapa pilihan, yang sama-sama ingin kita ambil.. “Bingung..”, kata-kata itu yang sering terlontar dari mulut, ketika pilihan-pilihan itu muncul. “Mau ambil yang mana? Yang ini bagus …, yang itu bagus.. Bingung.. bingung..”
Tapi namanya juga pilihan.., ya harus diambil salah satu, bukan dua-duanya.

Dan.. baru saja aku dihadapkan pada dua pilihan.. yang sama-sama aku inginkan dari dulu. Dan… aku juga sudah menjatuhkan pilihan, yaitu tetap tinggal disini.. melanjutkan apa yang telah kurintis.. Mungkin sebagian orang menyayangkan pilihan ku ini.. tetapi apa yang telah kupilih.. itulah yang terbaik bagiku saat ini.

Aku akan tetap disini. Bersama orang-orang yang kusayangi. Aku blom bisa meninggalkan mereka dalam kondisi seperti ini, saat mereka masih sangat membutuhkanku. Mungkin kesempatan tidak datang dua kali, berarti sangatlah sulit aku mendapatkan kesempatan emas seperti pilihan yang lainnya… Tetapi sangatlah mungkin juga aku juga tidak mempunyai kesempatan lagi untuk membahagiakan orang-orang yang ada disekitarku..dan aku tidak ingin menyia-nyaiakan kesempatan ini.

Inilah alasanku kenapa aku tetap memilih disini. Aku mohon maaf telah membuat kecewa beberapa pihak. Tapi dalam hidup, kita harus memilih. Karena bagiku, hidup bukanlah pilihan, tetapi hidup adalah memilih…